Jumat, 17 September 2010

Resensi Novel Ayat Ayat cinta




RESENSI : AYAT AYAT CINTA
Agustus 22, '05 7:26 PM
for everyone
JUDUL : AYAT AYAT CINTA
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit Republika
Hal: ix + 418
Peresensi: Diansya


Penasaran sekali dengan novel ini. Apa sih isinya? Dan seperti apa? Sampai heboh dimana-mana. 


Awal baca, aku sedikit menyalahkan beberapa orang yang meresensi. Masa seperti ini novel sih? Kupikir malah terlalu banyak teori. Belum lagi istilah-istilah asing yang sangat banyak. Semakin membaca, istilah asingnya semakin banyak, ada Arab, Jerman dan Inggris hi..(kalau Inggris sih, dasar sayanya yang emang minimal banget). Jadi kepikir kalau aku nulis istilah nihonggonya kebanyakan, emang bener, bakalan banyak diprotes orang.
Tapi bukan berarti tidak menarik. Kurasakan perasaan yang sulit diungkapkan, membaca di zaman seperti ini, ada orang yang haus ilmu. Mengaji pada seorang ustadz. Dengan jarak puluhan kilometer, ditempuh dalam waktu tidak sebentar. Sungguh, itu sebuah kabar yang jarang sekali kudengar. Biasanya adalah menceriterakan kisah salafushsholih saat menuntut ilmu. Tapi ini dijaman sekarang? Apalagi itu dilakukan dalam keadaan terik matahari musim panas di Mesir yang mencapai 40 derajat lebih. Subhanalloh. Eh, aku justeru nangisnya di sini. Di belakang-belakang saat adegan-adegan ‘novel’ kok malah ga keluar air matanya ya? Menurutku sih kisah percintaannya biasa-biasa saja.
Ada juga saat menceriterakan mimpi Fahri saat bertemu dengan Ibnu Mas’ud. Membuat perasaan saya ikut mengharu-biru.Tidak salah memang kalau novel ini disebut novel penggugah jiwa.

Ada memang beberapa yang kulompat membacanya. Gimana ya, terlalu ilmiah yang menuntut untuk berpikir. Tidak beda dengan membaca buku fiksi, dan yang pasti karena nggak sabar dengan cerita yang dibilang orang-orang seru. Mana sih adegan empat orang wanita yang mencintai Fahri ini?

Di pertengahan lebih buku itu, aku baru merasa membaca novel. Adegan demi adegan mengalir bagus. Kisah Fahri yang ingin menikah, kemudian ada perang batin di saat-saat memutuskan untuk menikah, karena ada wanita lain.
Ada adegan-adegan sepasang pengantin baru disini. Kata pengantarnya, jadi benar-benar seperti novel asmara (ah, apakah novel asmara harus seperti itu??) Saya membayangkan bila belum nikah, baca itu rasanya mungkin risih juga...

Selanjutnya ada adegan dalam penjara Mesir saat Fahri dipenjara. Itu juga mengingatkan saat-saat para ulama dipenjara.

Tak jauh dari masalah keluarga dan wanita. Poligami. Dengan siapa?? Baca aja sendiri he..Happy/sad ending yah novel ini? Akhir cerita memang syahdu, tapi rasanya bukan sad ending. Karena setelah itu rasanya Fahri bahagia bersama isterinya.

Akhirnya, buku ini (bukan novel he..) bisa dibaca oleh semua orang. Bagi yang masih kurang menyukai novel, buku ini tidak melulu adegan-adegan kehidupan seperti novel-novel pada umumnya. Banyak sekali ilmu di dalamnya. Dalam dunia penulisan, seringkali dibilang kalau bisa jangan terlalu “ini ibu Budi” sekali dalam menuliskan hikmah. Namun dalam buku ini tidak hanya “ini ibu Budi..” bahkan banyak dalil-dalil didalamnya Mulai dari masalah pandangan wanita dalam Islam, pergaulan dengan non muslim dan banyak lagi. Namun saya merasakan tidak digurui. Mungkin karena dalam konteks ini malah justeru kelihatan ilmiah.
Dan bagi yang masih malas membaca buku-buku yang ilmiah, buku ini juga cocok karena dipadukan dengan kisah yang sangat menawan.
Hemmm...intinya sih, saya puas baca buku ini. Bagus.
 ___________________________________________________________________________________
Prev: Belajar dari Dia
Next: Cerita Bersambung
Gak ada JUDUL"
kettka cinta itu datng padaku…
q sapa dia…
q terima dia apa adany…
krna q pn j9a memendam rza cinta yg be9it dlm trhdp’x…
namun…
kini dia t’lah brbh…
dia sdh tax sprti dlu l9…
skrng dia sdh gak pdli lgie trhdp q…
dia telah jauh…jauh…n jauh brbh…
stlh d orn9 ke-3 yg mzk dlm hbn9′n qt…
dia s’llu kalo cek itu adlh shbt dia…
pie q curga dn′x…
krn keakrb’n dia mlbhie lyk’x seorng shbt…
dan q cembru ktk mlht dia brzma’x…
dia lbh pdli kpd orng itu dri pd q cwe’x ndirie…
PUISI SEBELUN AKU MEMELUK GULING

sebelum aku memeluk guling dan
memejamkan mataku .. aku selalu
berdo’a tuk dia yg pernah singgah dihatiku
walaupun hanya untuk sementara . tapi
buatku dia adalah orang nomor 2 terbaik setelah ibuku ..
walaupun sekarang dia
telah tersenyum senang dengan orang lain dan
menikmati indahnya dunia dengan kata cinta ..
itulah kenyataan yg kurasakan sekarang ..
aku pun selalu berdo’a agar ia
panjang umur dan bisa menggapai impian
yg telah kami rangkai dulu ..
inilah caraku menyayangimu ..
aku dan kamu pun tahu
kalau semuanya
takkan mungkin terulang kembali
karnamu ..
aku seperti ini
tanpamu ..
aku jadi begini
_miss you love _
thanks for all ..
because you’ve become my inspiration


----------------------------------------------------------------------
Intan Sintia


I LOVE Xtrinitty





Do rhamadiansyah

X-3 Xtrinitty



Kami selalu bersama menghadapi semua rintangan, tawa, suka, duka dan semuanya awal terbentuk xtrinitty berawal dari semua kami menjadi satu aku sayang sama xtrinitty yang sangat...

kalian sudah membantu awal saya sekolah di SMA yang jauh dari keluarga,, tapi di Xtrinitty aku mendapatkan keluarga baru keluarga yang sangat kompak dan ceria..
memory awal aku duduk di SMA sangat mengesankan terlebih kalian yang menyambut aku dengan welcome..

"senang sekali bisa bersama kalian semua..
i love Xtrinitty :*
takan kulupakan kalian..
ku kan simpan dalam memory indahku..

Rabu, 01 September 2010

T.mela, A.ade, T.Lita
Hasil jepretan sendiri

Kk gw sama sepupu gw

Hasil poto sendiri
Ini sepupu yang paling deket ma gw









Seneng banget bisa liat keluarga besar bahagia termasuk keluarga mini yang aku punya mereka adalah lagit buat aku yang selalu ada dan gak pernah ngilang kaya matahari berganti dengan bulan.