Minggu, 26 Juni 2011


dan ini saatnya kamu..!!
|"BERHENTI berharap"| :'(
 

BERHENTI BERHARAP

kayak nya Gue harus berhenti nih girl ngarepin si dia. kecil nih harapan gue. kayak nya dia juga nggak mau sama gue. tapi bingung ni, kalo gue nyerah berarti usaha gue selama ini sia-sia dong ? emang sih gua belom pernah ngungkapin perasaan gue ke dia. mana tahu dia juga ngebales (ngimpi), jadi berhenti ngarep apa terus usaha nih ? bingung bingung bingung banget nih girl !
 

my self :)

saya suka diri saya yang sekarang , hidup dengan kebebasan horeeee :)
 , gapapa deh di bilang kaya anak kecil juga apalagi ketawa saya yang hii hii hiii ... kata teman teman saya khususnya yang cowo pada bilang ketawa saya tuh kaya kunti hiiihh takudd ! merekanya aja yah yang pada parno sendiri , wong saya orang begini masa ketawanya di bilang kaya kunti hadoh hadoh !!
tapi yaa inilah saya yang apa adanya yang selalu berharap semoga makin banyak orang yang dapat saya bahagiakan karna setiap kebahagiaan orang tersebut adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai bagi saya :)

i love my self :-*
hidup yang apa adanya , tanpa kekangan juga kebahagiaan karna banyak yang sayang juga cinta sama saya Alhamdulillah :) makasih Ya Allah hidup saya yang kini indah di kelilingi orang-orang yang baik sama saya !
saya sangat mensyukurinya Ya Allah :)

Sabtu, 25 Juni 2011

¶Lagi gada inspirasi

Bingung mau nulis apa , gada inspirasi ih
hati aku lagi ngga menentu begini banyak fikiran iya padahal apa yang di fikirin coba ? hadoh ga penting sebenernya mah pengen dilupain aja .

rieudt ge akh , lama kelamaan bete ni hidup aku huh tanpa cowo di sisi aku  , ada aja sih cowo yang ngedeketin mah tapi hati aku tuh gatau kenapa susah banget dah akh 

__________________________________________________________________________________________________

¶Lupakan Saja Dia
 
 
Saat ini Anda sedang tertarik kepada seorang pria, merasa jatuh cinta, dan ingin menjadi kekasihnya? Eit..tunggu dulu, jangan buru-buru berharap terlalu banyak. Jangan sampai Anda salah memilih orang yang tidak tepat. Seseorang yang tidak memiliki perasaan yang sama dengan Anda. Anda pasti tidak mau mencurahkan waktu, perhatian dan cinta Anda kepada orang yang salah, bukan?

Kenali apakah seseorang yang Anda sukai benar-benar merespons Anda atau tidak dari caranya mendiskripsikan diri.

Teman. Jika ia menyebut dirinya sebagai teman, bukan pacar, jelas ia tidak serius menjalin hubungan asmara dengan Anda. Sebaiknya Anda mundur mulai sekarang.

Sibuk. Seberapa sibukkah dia sampai-sampai tak sempat meluangkan beberapa menit saja untuk menelpon atau mengirim SMS? Ada batas maksimal Anda bisa mentolelir kesibukannya. Jika ia tak bisa menemui Anda, setidaknya ia menelpon. Kecuali jika ia seorang astronot dan sedang bertugas di planet lain!

Anak badung. Jika ia menyebut dirinya pria badung, waspadalah. Anda harus menerima segala konsekwensi ke'badung'annya. Jangan berharap banyak untuk bisa mengubahnya, dan menjadikannya menjadi pria manis. Salah-salah, Anda justru akan selalu makan hati dibuatnya.

Selain beberapa hal tersebut, ada beberapa kriteria pria yang harus Anda buang jauh dari 'pikiran'.

- pria yang membuat Anda selalu menunggu

- pria yang selalu ragu untuk memilih Anda

- pengkonsumsi narkoba atau alkohol

- pria yang tak pernah mau membicarakan masa depan

- pria menikah!

Mereka benar-benar tidak cocok untuk Anda. He's just not that into you!

Jumat, 24 Juni 2011

"PULANG GO MY VILLAGE"




_______________________________
Hasil poto gw sendiri :)
                  
________________________________________
maaf ya mbae saya masukin poto nii.. :))


"Hari kamis jam 01:30 kita "Aku, T.Tia, T.Elga, Sama, T.Mega". menunggu mobil di sebrang jalan KH. Abdul halim dengan suasana yang cerah secerah hatiku hahaha LEBAY deh. :) angin berhembus kencang dan dedaunan dari pohon yang menghalangiku dari sinarnya matahari yang menyengat. "mmmMmmm.. mantap"!!
serasa seperi di pantai tapi gersang tak ada laut ataupun ikan. yang ada hanya motor dan mobil."ya iya lah orang di jalan raya hahaha...."
Kita di situ lagi nunggu mobil. udah 1 jam "bayangin suasana panas pulang sekolah" seperti ayam panggang saja hufh :(..
tapi disitu kita semua ngerasa gak da beban sedikitpun, rasanya gw senang akan pulang ke kampung halaman, dengan hati yang ikhlas gw nunggu mobil berjam jam demi My village. "meskipun masih terbilang kampung tapiiii.. I am proud of my home atmosphere cool and beautiful hehehe :))

disana gw tertawa terbahak-bahak tampa memandang orang-orang di sekeliling gw. Mereka kita anggap patung yang tak bernyawa.. . hihi...
akhirnya T.elga lihat mobil yang di tunggu-tunggu sejak sejam yang lalu. T.Mega"waaaaw itu mobilnya..." (tanpa rasa malu kita berdiri menunggu mobil itu berhenti) eh tiba tiba... (mobilnya gak bawa kita) " duh kasian deh gw "hahahaa...
tapi tak apalah toh masih banyak mobil yang lain"

next..
Gw duduk kembali dan meneruskan perbicaraan yang sejak tadi tepotong gara-gara ada mobil :p. tiba tiba gw pengen poto-poto "iseng-iseng sih tapii.. semuanya antusias so be you're self and be my self.. itu yang terpenting.. PEDE tapi jangan kepedean.. :)
teng teng teng teng (suara mangkok yang di pukul oleh sendok)
SOTO AYAM...!!
KUPAT TAHU..

Khas Indonesia Food :)
_______________________________________________________________________________

Eeeeeeeeh... pas kita lagi asik-asik duduk, lewat deh grobak soto ayam.. mmmm.... mengoda tapi waktu yang tak bersahabat buat kita.. terpaksa cuma bisa foto gerobaknya j deh haahaha

Ketika gw lagi asik-asik Photo eh ada mobil yang lewat,,
terpaksa kita langsung menyambut kedatangan mobil tujuan gw semua.. daaannnnn...... berkata"alhamdullillah akhirnya ada mobil juga,, :))
Gw pun menaiki mobil tersebut dengan rasa syukur dan hati yang senang
Verry funny and Keep Smile..


"aduh,, senang sekali kalo inget kejadian kemarin" :))

"KEBERSAMAAN BISA MEMBUAT SEGALANYA MENJADI INDAH"
DENGAN KEBERSAMAAN KITA DAPAT BERBAGI TANPA PAMRIH

Togetherness CAN MAKE EVERYTHING BE BEAUTIFUL "

WE CAN SHARE WITH togetherness selflessly




23 JUNI 2011


______________________________________
Hasil Jepretan gue sendiri !
Dan ini sepatu belel, harum semerbak yang udah 3 tahun gak gue cuci, tapi tetep nyaman dipake

Selasa, 21 Juni 2011

The end of first love

Jam menunjukan pukul 10.30, mentari di Minggu pagi pun nampak bersahabat untuk menikmati akhir pecan untuk sekedar santai sejenak. Tapi tidak bagi Alan, Joe, dan Helena. Mereka masih mabuk karena pengaruh alcohol, dan berbagai macam drugs yang mereka gunakan semalam di rumah Joe. 

Alan : “ Joe,gw denger sekarang Gadis ada di Jakarta. Bener Joe? “(Tanya Alan dengan nada masih setengah mabuk).
Joe : “ Mana gw tau!!!” (tersenyum dengan sejuta dendam dalam dirinya).
Helena : “ Alan?? Kenapa sih kamu masih mikirin dia yang emang udah jelas-jelas…..”
Alan : “ Jelas-jelas nyakitin gw? Asal loe tau ya Na, gw gak suka kalo ada orang yang ngejelek-jelekin Gadis!” (menatap tajam ke arah Helena dan meninggalkan Helena dan Joe).
Helena : “ Alan…..” (berteriak)
Tanpa menghiraukan teriakan Helena,Alan pergi meninggalkan rumah Joe. Helena menangis dengan seribu dendamya .
Helena : “ Joe, kenapa sih dia mesti taiu kalo Gadis udah kew Jakarta? Terus gimana? Gw gak mau Alan ketemu GAdis, dan loe pasi gak mau kan keilangan Gadis buat ke dua kalinya? “
Joe : “ Ya, gw juga lagi pusing! Percuma kan usaha kita buat ngancurin fikiran Alan kalo buntutnya dia bakal ketemu Gadis!!!”
Helena : “ Gini aja kalo tar mereka bener-bener ketemu kita kasih aja Alan dping yang banyak supaya dia mabok dan gak ketemu Gadis!!!” (tersenyum licik).
Joe : “ okey gw setuju !!! “

@ tHE café,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Dubrag,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Alan : “ sory-sory gw gak sengaja…..”
Gadis : ” Iya gak apa….”
Alan : “Gadis????” (menatap dengan penuh keheranan).
Gadis : “ Alan? “(salah tingkah).
Alan : “ Dis apa kabar? Kamu kemana aja? “
Gadis : “Aku baik-baik aja, aku baru tiba seminggu yang lalu dari Singapura.”
Alan : “ Jadi selama ini kamu ke Singapura? Terus kenapa kamu gak telepon aku kalo kamu ada di Jakarta? “
Gadis : “ maaf aku buru-buru Alan. “(sambil berusaha lari).
Alan : (Alan menarik tangan Gadis )
“ Dis aku gak akn lepasin tangan kamu kalo kamu gak mau cerita ke aku kenapa kamu ninggalin aku tanpa sebab. “
Gadis : “ Please lepasin aku Lan.” (sambil berusaha melepaskan pegangan Alan).
Alan : “ Aku akn lepasin kamu kalo kamu mau jawab kenapa kamu ninggalin aku tanpa ada kepastian. “
Gadis : “ Okey, aku akan certain itu semua ke kamu nati malm di taman kota!! Tapi tolong sekarang kamu lepasin tangan aku please . “(menangis).
Alan : “ Kamu gak boong kan? Okey nanti malam kita ketemu di taman klota jam 19.00!! “
Gadis : “ okey aku janji!! “

@ The garden……..
Gadis terlihat dalam kegelapn malam yang terhiassi lampu taman kota. Terlihat anggun denagn baju putihnya, terlihat bersahja dengan buku yang sedang dibacanya
Alan : “ Love story? “
Gadis : “Ya, buku yang sejak dulu tidak pernah kamu suka bukan ?”
Alan : “ Ya, dan Buku yang akan terus kamu baca sampai orang yang kamu cintai menyukai buku itu?”
Gais : (terdiam)
Alan : “ kamu kelihat kurus, bahkan sangat kurus. “
Gadis : “ Munkin hamny firasat kamu.”
Alan : “ Ya firasat seorang pria yang masih menati kepastian cinta sang gadis.”
Gadis : “ Tapi itu kan dulu Lan!! “
Alan :” Dan kamu berfikir iti cinta moyet ank SMP? “
Gadis : “ Kamu betul !!”
Alan : “ enam tahun aku menati kamu. Menanti kepastian cinta aku kamu bilang itu hanya cinta monyet? Liat diri kamu? Kamu kalah oleh kebohongan mu.”
Gadis : “ Kebohongan apa? “
Alan : “ Aku tau klamu mencintai aku!! “
Gadis : “ aku agak pernahpunya persaan itu!!! Dan gak akan!!”
Alan : “ Kenapa kamu ngomong seperti itu?? “
Gadis : “ Karena Allah telah menakdirkan aku untuk tidak akan pernah bias mencintai lelaki manapun!!”
Alan : “ Apa maksud kamu? “
Gadis : “ Aku ODHA!! Aku gak akan pernah bias hidup lebih lama lagi!!”
Alan : “ Apa? “
Gadis : “ aku seoramg ODHa!!”
Alan pergi meniggalkan Gadis dikesendirian malam. Gadis pun pingsan dan dibawa ke RS




@ the HOSPITAl………….

Dr.Dian : “ Keadaan gadis begitu keritis. Bukan hanya sistim imunya yang bertamabh turun. Tapi
Kedaan jiwanya juga mulai menurun. Mungklin ia hanya dapat bertahan beberapa jam saja.”
Ayah : “ Apa dok?”
Dr. Dian : “ dia tidak dapat bertahan lebih lama lagi!!”

Seketika suasana rS begitu sendu,,,,,disisi lain…….

Dr. Ari : “ siapkan peralatan!! P[asien ini OD!!!”
Ibu : “ ya ampun Yah, Alan??
Ayah :” Sejak kapan Bu, Alan ??”
Dr. Dian : “ Pak, Bu,,,, Gadis..”
Ayah :” kenapa Gadis Pak?”
Dr. Dian :” Gadis meninggal!!!”
Ibu : “ TIdak…………………………..”

Gadis meniggalkan semua orany yang ia cintai dalam akhir ketersiksaanya. Sementara kondisi Alan membaik pasca OD. Dr. Dian yang sejak lama mencari sosok Alan yang selama ini diceritakan oleh Gadis akhirnya menemui Gadis dan memberikan sepucuk surat unutk Alan yang ditulis Gadis sebelum ia meninggal.




Created By:Intan Sintia
¶ Cinta yang Diam-diam


Enjoy this post


Malam suntuk dalam kesepian yang menghujam

Mengingat kembali roman sebulan singkat bersamamu
Entah roman atau balada

Roman cinta antara ak yang mencintaimu diam-diam

Atau...
Balada cinta yang melepaskan cintakuu diam-diam

Wahai penghujam yang telah memporak porandakan hati

Apa sesingkat ini kau bertahta dalam hariku ?
Atau hanya ingin singgah, lalu mempermainkannya?

Laksana etalase dalam kemegahan sebuah toki berlian aku memandangmu,

Menampakkan diriku dan perlahan mundur,
Sesekali aku singgah dan mencari keberadaanmu,
namun kemudian engkau menjauh tanpa ada jawab

Cinta yang diam-diam


Cinta yang diam-diam membuat hariku menjadi tak bermatahari

Cinta yang diam-diam membuat ku memiliki waktu yang tak ada tepi
dan..........
Cinta yang diam-diam membuatku tersayat

Pernahkah kau tahu bahwa ada cemburu dalam hati ketika cinta yang diam-diam melihatmu dalam sebuah frame bersama dia yang ku tahu pernah menjadi bingkisan kecil dalam hidupmu ??


Pernah kau merasa bahwa sungguh aku merasakan ketertarikan yang teramat, ketergilaan yang teramat sampai hampir membuatku mati suri redup tak bercahaya??


Cinta yang diam-diam membuatku mendongeng sebuah kisah palsu hanya untuk meratapi perasaan yang ku tutup dengan kegengsianku,

dan ....
Cinta yang diam-diam membuatku takut tak akan ada waktu dalam 24 jam nafasku untuk melihatmu dan sekedar memberimu cinta yang diam-diam
 

cikijing, 22 Desember 2010
WOOW COWOK MATRE

selamat membaca


CEWEK MATRE mungkin sudah tidak asing, lantas bagaimana jika COWOK MATRE ?? emmm
Saya pernah loh mengalaminya, gak usah sebut merk dan tanpa menjelek-jelekan juga, tapi ini buat jadi pelajaran aja. 

Setiap di ajak kesini ngakunya gak punya duit, bahkan buat beli soto ayam di pinggir jalan aja juga bilang gak punya duit, padahal beberapa kali saya sering mergokin di dompetnya ada duit kok ckck.  Atau kalo saya minta jemput dengan dia saya yang selalu mengisikan bensin dia (sama aja naek ojek).  Terkadang saya suka mengetes dia dengan jika sedang di perjalanan dengan bilang " Ya ampun perut aku perih banget laper, tapi gak ada duit" tapi dengan santai dia bilang "Ya udah gak usah makan sabar aja tunggu sampe rumah aku juga gak ada uang" padahal yahh dompetnya saya lihat dulu ada (bukan maksud gak sopan tapi sekedar membuktikan), meski seperti itu tapi terkadang dia juga pernah bayarin saya makan tapi gak tau kapan sudah lama bangat mungkin.

Yah saya hanya bisa bernyanyi aja deh
"Di mana malumu, setiap kali ku ajak berkencan aku yang bayar"
hahaha
Pasalnya ini COWOK bukan CEWEK, saya aja jadi cewek masih punya harga diri buat gak minta bayarin sekalipun itu sama cowok sendiri, tapi kata orang-orang itu wajar kok kalo cewek minta bayarin.  Yah saya sih anggap saja sedang bersedekah.

Usut punya usut ternyata jaman sekarang kebanyakan cewek yang bayarin cowoknya.  SAYA BARU TAHU!!!  Bukan maksud hitung-hitungan, tapi seharusnya cowok punya malu sedikit lah masa apa-apa cewek yang bayar, cukup sadar diri sajalah JANGAN MACARIN ANAK GADIS ORANG KALO GAK MAMPU !

"Setiap kali jalan kadang saya juga yang menuhin suplainya buat rokok cowok saya" ujar Intan tetangga saya, dan kejadian yang sama juga terkadang saya alami.  Saya kadang berpikir waah betapa bodohnya saya mau saja jadi ATM BERJALAN setiap kali jalan sama dia.  Tapi ya sudahlah, mungkin ini sudah nasib punya cowok sedikit MATRE dan TEMPRAMENTAL.  Hanya berdoa saja semoga saya dapat lebih dari keikhlasan saya.
Akhir Yang Menyesakkan

Enjoy this post

Bagian III (Sehari Bersama)

Akhirnya aku pun mendapat jawaban yang sangat perih bahwa besok memang benar-benar tidak ada waktu bagiku bersama ayah.  Dandi pun belum menelepon, mungkin dia masih sangat sibuk dengan persiapan skripsinya.  Mendung pun terlihat di balik jendelaku.  Kicauan buruk peliharan ayahku, dan jeritan monyet yang berasal dari teras belakang benar-benar membuat suasana sangat sunyi,  Gemericik air mancur yang ada persis di taman belakang dekat ruang makan semakin membuat perasaanku seolah-olah ingin mengalir bersama tangisan.

Waktu pun terus bergulir, tak terasa senja menghampiriku di pelupuk langit.  Ku tutup jendela kamarku, dan terdengar suara ring tone memanggil dari telepon genggamku.  "Dandi!!"  Ucapku dengan semangat kemudian ku angkat untuk memulai percakapan.  Entahlah tiba-tiba ku merindunya.

"Halo cantik ! "  Sapa Dandi dengan lembutnya.
"Halo Onyet ganteng! Baru selesai yah sayang tugasnya?"  Tanyaku dengan manja
"Apa? Sayang? Kamu manggil aku sayang?"  Ledeknya dengan nada yang sangat terkejut.  Aku memang jarang mengeluarkan kata-kata sayang untuknya, mungkin karena aku terlahir sebagai wanita yang sangat cuek.

"Ndi, besok kayaknya kita bisa deh jalan!"  lanjutku.
"Serius cantik? Oke, aku bakal nganterin kamu kemana aja yang kamu mau!"  Jawabnya dengan suara yang teramat gembira.
"Mending tentuin aja dari sekarang kamu mau kemana" tanyannya kembali.

Kami pun diam beberapa saat, terdiam karena bingung menentukan tujuan yang akan kami singgahi, namun tiba-tiba dengan spontannya Dandi mencetuskan satu ide yang membuatku akhirnya tersenyum

"Kita ke Ragunan aja cantik! Nah kamu kan gak pernah tuh liat uwa aku uwa Gorila! Hahah" Ucapnya sambil tertawa.
"Ah iya, iya aku mau, mau banget!"  Jawabku lukas.

****!!!!****

Keesokan paginya setelah ayahku berangkat bekerja, ku beranikan diri meminta izin untuk pergi bersama Dandi.  Dengan semangat 45 yang cukup menyita tenaga akhirnya ibu mengizinkanku pergi bersamanya asal tidak lewat dari pukul 17:00.  Bagi ayah ibuku pukul 17:00 adalah waktu terlama untukku menghabiskan waktu di luar.

Setelah memastikan kondisi siap aman terkendali untukku jalan bersama Dandi, pukul 10 Dandi pun menjemputku.  Sebelumnya meminta izin kepada ibu untuk mengajakku keluar, dengan gaya selengeannya Dandi selalu membuat ibuku jengkel tapi tetap tersenyum.

"Assalammualaikum calon ibu mertua!"  Ucapnya dengan lenjeh.
"Waalaikumsalam!"  Jawab ibuku dengan memasang muka kecut.
"Ibu, Dandi izin bawa anak ibu jalan-jalan ya! Dijamin pulang masih kinclong, mulus, dan original luar dalam!"  Rengeknya dengan manja.
"Iya, tai inget..."  Belum selesai berbicara, Dandi langsung menyerobot menyelesaikan kalimat yang rupanya sudah tidak asing baginya, "Inget kalo harus sampai rumah jam 5 sore! Iya kan??." "Bagus kalo udah tau!" Jawab ibuku dengan muka tegasnya.

Setalah berpamitan, kami pun berangkat.  Mobil yang dikendarai Dandi pun perlahan meninggalkan rumahku.  Selama berada di perjalanan, kami hanya tertawa dan terlibat percakapan lucu yang hangat.  Ini yang membuatku merasa sangat nyaman bersamanya.  Dia selalu bisa membuatku tersenyum bahkan tertawa lepas sampai aku pun terkadang bisa melupakan semua beban yang sedang aku alami.  Selalu ada cerita konyol yang dia berikan untukku, selalu ada celotehan manja yang terkadang suka membuatku risih namun jujur aku sangat merasa dia benar-benar ada untukku saat celotehan manjannya hinggap di tengah perbincangan.

Setelah menjalani perjalanan jauh menuju Kebun Binatang Ragunan, kami pun berjalan mengelilinginya.  Sesekali mencoba beberapa wahana permainan seperti kereta-keretaan, atau menaiki gajah.  Tapi ada satu yang belum kesampaian yakni melihat Ggorila.  Aku memang belum pernah melihat gorila secara langsung.  Hanya gambar gorila di TV atau poster-poster yang sering aku lihat.

Setelah sampai di kandang gorila, aku pun langsung terbahak-bahak dengan hebohnya melihat penampakan tubuh gorila  yang besar dengan kelakuannya yang super lucu.  Saat itu Dandi menghentikan tawaku dan berkata " Seneng banget bisa lihat kamu ketawa lepas gini!".  Aku pun menghentikan tawaku dan merubahnya menjadi senyum dan menjawab "Iya, aku seneng banget!  Makasih yah Ndi, selalu bisa bikin aku ketawa."

Setelah puas melihat-lihat dan berfoto di pinggir kandangnya, kami pun bergegas untuk meninggalkan area kebun binatang.  Kakiku rasanya sangat kaku, pegal karena berjalan sangat jauh.  Aku juga melihat kelelahan yang sama di raut wajah Dandi.

"Ndi capek yah??" tanyaku dengan penuh perhatian
"Enggak kok, malah aku lihatnya kamu yang kecapean."

Tiba-tiba Dandi membungkuk membelakangiku 
"Ayok naek, aku gendong!"  
Aku pun hanya bisa berdiri terpaku dan dengan jengkelnya berkata
"Ah apaan sih!! Gendong segala! Malu ah!!"

"Udah cepetan naik!!"  Lukasnya sambil menarik kedua tangankku dan benar-benar menggendongku.  Namun belum jauh jarak yang ditempuh Dandi sudah mulai menyerah kelelahan.  Dia pun membeli air meneral yang berukaran 1 liter.  Aku pun teheran-heran dan bertanya dengan muka kebingungan "Ih, buat apaan ini beli airnya gede banget!" Dandi pun mejawab dengan gaya selengeannya "Ye, gak apa-apa kan kita bukan onta yang punya penampung air di punduknya, jadi kita beli aja yang gede, perjalanan kita kan masih jauh!!"

Setelah puas mengelilingi kebun binatang, Dandi pun mengajakku makan es krim klasik di Jalan Veteran. Tempat ini menjadi tempat favorit kami berdua untuk menghabiskan waktu sepulangku les.  Tempat yang penuh kenangan manis semanis es krim yang ditawarkan.  Aku pun melahap es krim dengan cita rasa mocca kesukaanku, sepanjang menyantap es krim Dandi benar-benar menghiburku dengan cerita-cerita lucunya ketika harus berhadapan dengan dosen pembimbingnya.

Cerita itu pun harus berakhir ketika aku melihat jam tua yang terpampang membisu di sudut ruangan di tempat es krim itu "Hah, udah jam 4!!" Ucapku dengan penuh ketakutan.  Dandi pun masih dengan santai dan memegang tanganku " Tenang yah cantik, semua akan baik-baik aja.  Percaya sama aku, ayah sama ibu gak akan marah sama kamu cuma gara-gara anak gadisnya telat pulang.  Percaya deh!" 

Aku hanya bisa tersenyum kecil.  Setelah menghabiskan semuanya, kami pun bergegas kembali ke rumah. Suasana Jakarta yang macet membuatku merasa sangat kelelahan dan panik.  Sampai-sampai aku pun tertidur di sepanjang perjalanan.  

Tak terasa aku sudah sampai di depan rumah.  Dandi yang meilhatku tertidur tak sampai hati membangunkanku, sampai akhirnya aku terbangun sendiri saat merasakan AC mobil yang mati.  "Kok gak bangunin aku Ndi??"  Tanyaku yang masih setengah sadar.  "Aku gak tega lihat muka polos kamu yang kecapean."jelasnya.

Mataku pun tertuju ke arah teras rumah.  Ku lihat mobil sedan merah terparkir di depan rumahku.  Nampaknya ayah sudah pulang.  Aku pun langsung di landa kepanikan, karena aku melihat ada beberapa SMS masuk yang dikirimkan oleh ibuku untuk mengingatkanku pulang.  Raut mukaku kembali memucat, Dandi yang menyadari kepanikanku langsung memegang pundakku dan berkata "Kalo aja kamu ngizinin aku buat ketemu sama ayah, aku bakal bilang sama ayah kamu dan minta maaf sebisa aku karena udah balikin putri kecilnya gak tepat waktu.  Tapi aku percaya sama kamu cantik, kamu pasti bisa ngeluluhin hati ayah kamu.  Entar malem kalo aku udah di rumah aku telepon kamu yah!".

Lagi-lagi aku hayna dapat tersenyum.  Ku beranikan diriku keluar dari mobil Dandi.  Tubuhku gemetar.  Ini kali pertama aku pulang telat, kali pertama sejak ayah tidak menegorku karena aku pulang telat akibat terlalu asik bermain footsal saat aku SMP dulu.  Aku pun tak tahu apa yang harus aku katakan, dan hukuman apa yang akan aku dapatkan.  Aku benar-benar berada di titik ketakutanku.

***************BERSAMBUNG************************
Tidak mudah menjadi ayah!

Enjoy this post


Menjadi orangtua itu sulit. Entah sebagai seorang ayah maupun ibu kedua-duanya sama-sama sulit. Tapi kali ini biarkanlah saya memberikan ruang pikiran saya tentang tidak mudah menjadi ayah.

Saya terlahir sebagai anak gadis yang mungkin dibilang abnormal. Disaat semua anak gadis lebih memilih dekat dengan ibunya, saya cenderung lebih memilih dekat dengan ayah. Percaya atau tidak saya lebih memilih menceritakan segala hal, termasuk urusan tentang kewanitaan dengan ayah ketimbang ibu. Bagi saya untuk apa malu, toh saya hidup dari ayah, bukan dari orang lain, yang salah jika saya lebih memilih bercerita dengan lelaki lain yang tidak ada garis mahramnya.

Kembali ke pokok pembicaraan tidak mudah menjadi ayah. Saya rasa memang sangat tidak mudah. Jika seorang ibu yang normal (tidak bekerja), bisa menghabiskan kebersamaannya dengan anak-anaknya, mungkin tidak dengan seorang ayah.

Saya merasa bahwa betapa bodohnya saya karena pernah menghujat kesibukan ayah. Padahal itu semua beliau lakukan untuk saya. Mungkin jauh dalah lubuk hati seorang ayah yang sibuk dengan pekerjaannya, tidak pernah sama sekali ingin melewati kebersamaannya dengan anak istrinya.

Ketahuilah bahwa orang pertama yang akan menangis ketika anaknya akan menikah adalah ayah. Ayah akan merasa sangat kehilangan, terlebih jika dia melepaskan seorang anak gadis kesayangannya.

Tidak mudah bagi seorang ayah untuk menafkahi keluarganya. Mudah atau sulitnya saya nilai dari mudah atau tidaknya seorang ayah mencari nafkah yang halal namun besar bagi anak istrinya. Terlintaskah di benak kalian bahwa ayah anda mungkin mengalami stress yang termat ketika kebutuhan hidup mendesak, namun cara yang halal sulit untuk ditempuh?

Ayah adalah yang menentukan prilakumu. Pernahkah kalian dengar, bahwa halal haramnya nafkah yang diberikan seorang ayah akan memperngaruhi prilaku anaknya? Saya rasa pernah, meski ayah tidak 24 jam membentuk karakter anaknya, tapi sesungguhnya sari pati yang tumbuh dari nafkah yang beliau berikanlah yang menjadi faktor penentu prilaku kalian.

Tahukah bahwa ayahmu terkadang menjadi pemerhati rahasiamu? Tahukah kalian disetiap perbincangannya dengan istrinya, bahwa anaklah yang pertama kali ditanyakan oleh seorang ayah.

Jika kalian bernasip sama seperti saya, dengan segala kekurangan waktu jumpa dengan ayah, maka perhatikanlah ketika ayahmu sedang terbaring lelah di kasur, perhatikan bahwa sesungguhnya dalam tidur lelap itu masih ada satu perasaan yang tersimpan, perasaan dimana ingin kembali bermain bersama anaknya, jauh sebelum kamu menjadi dewasa, dan perlahan menjauhkan diri darinya karna dirimu merasa bahwa kamu sudah cukup dewasa untuk lepas dari dirinya.

Tidak mudah menjadi ayah, karena saya paham itu setelah saya kehilangan banyak waktu dengannya. Kehilangan banyak kesempatan untuk hati saya menilai bahwa prasangka jahat saya tentang ayah tidak benar adanya.
Sayangi ayah, karena sesungguhnya ayah pun ikut andil dalam kehidupanmu, sejauh apa pun dia denganmu sekarang.


Dan saat ini saya hanya berpikir, bisakah Allah ciptakan satu orang lagi yang baiknya seperti ayahku untuk anak-anakku kelak? Seperti ayahku yang dengan sabar berdoa , yang dengan susah payah bekerja, dan yang dengan sangat hati-hati membenarkan selimutku tiap malam di saat lelap menyelimuti.
Saya dan Ibu

Enjoy this post

Berbicara mengenai ibu saya rasa siapa pun yang terlahir di dunia ini pasti memiliki ibu. Mau panggilannya ibu, mama, bunda, emak, enyak atau apalah yang jelas kata kuncinya adalah IBU.  Saya akan sedikit menulis tentang saya dan ibu saya, emmm tidak tidak bukan menulis tepatnya curhat colongan alias curhat.

Saya dan ibu saya memiliki kesamaan yang minim namun ketidaksamaan yang tidak terbatas.  Kesamaan itu jelas saya dapat dari perpaduan gen yang bersemayam di dalam diri saya.  Saya bingung harus menggambarkan ibu saya seperti apa, yang jelas ibu saya hanya wanita biasa yang terlahir dari keluarga biasa, namun berusaha untuk menjadi ibu yang luar biasa dengan cara yang tidak biasa (hitunglah kata biasa dalam kalimat tersebut, hehe)

Ibu saya berusaha untuk menjadi ibu yang luar biasa dengan cara yang tidak biasa.  16 tahun saya mengenal sosok beliau, tapi jujur saya terkadang tidak bisa memahami jalan pikirannya.  Jika kalian menyimak tulisan-tulisa yang pernah saya buat, kalian pasti tahu bahwa saya adalah anak yang cenderung lebih dekat dengan ayah.

Ibu saya Rawk en Rawll.  Ya ibu saya sedemikian rawk en rawll tapi melankolis.  Ibu saya cenderung lebih keras mendidik saya, saya paham karna saya tahu bagaimana perjalan hidup yang pernah dilalui beliau.  Saya sangat menghargai keputusan beliau meski terkadang cekcok sering kami lewati, tapi semua saya lakukan bukan karna saya ingin menjadi anak pembangkang tapi, karna terlalu sulit untuk saya menafsirkan kebaikan-kebaikan yang ingin disampaikannya.

Ibu saya tahu saya belum melewati fase puncak seorang wanita.  Fase puncak dimana lelahnya dia mengandung, sakitnya dia melahirkan, dan gelisahnya dia merawat anaknya. Saat ini saya memang mudah membangkang, mudah untuk melawan segala sesuatu yang saya angap baik untuk diri saya namun tidak untukmu karena saya belum merasakan fase-fase tersebut.

Ibu tahu saya sangat sedih bahkan menangis sejadinya dalam ruang kecil ketika saya sangat sulit menerima maksud baik ibu.  Entahlah ibu, caramu yang salah atau aku yang terlalu cengeng karna aku terbiasa dimanja, dan diberikan kata-kata yang lembut oleh ayah ketika beliau menasehati saya dengan penuh kebapaan.

Ibu saya iri bahkan sangat iri ketika teman-teman saya menceritakan keakraban mereka bersama ibunya.  Bercerita segala hal mulai dari urusan sekolah sampai pacar.  Saya iri ibu, mengapa saya merasa memiliki sekat yang terlalu tebal untuk bercerita banyak hal padamu.  Mengapa saya lebih memilih untuk menahannya dan membiarkan otak saya berpikir dengan liar untuk melupakan semua masalahnya.  Saya iri ibu, saya benar-benar iri.

Ibu saya rindu saat saya menemani ibu berbelanja dari satu toko ke toko lain bersama ibu, meski terkadang ibu memarahi saya karna saya payah dan tidak memiliki naluri berbelanja yang kuat, tapi saya benar-benar rindu.

Ibu saya takut kehilangan ibu, saya sudah melewatkan banyak waktu tanpa moment indah bersama ibu.  Saya tidak ingin pikiran saya berpikir dengan liarnya menyalahkan sikap dan cara ibu mendidik, melindungi dan mengkhawatirkan saya.

Saya memang bukan anak baik, tapi saya berusaha untuk menjadi yang terbaik dengan cara yang lebih baik.  Cara yang lebih baik yang bisa diterimamu ibu sehingga tak ada lagi cekcok di atara kita.  Saya sakit ibu, jujur sakit ketika saya harus tersadar bahwa saya sulit menerima nasehatmu yang sering engkau gambarkan dengan cara yang krang tepat.

Ibu saya belum jadi ORANG, saya belum bisa berdiri sendiri, jangan tinggalkan saya ibu, jangan pernah tinggalkan saya.  Saya akan berusaha menjadi anak yang menerimamu apa adanya dengan segala keterbatasan yang engkau miliki, sama seperti dirimu menerima saya dengan segala keterbatasan, kedunguan, dan kenakalan yang saya miliki.

Saya cuek ibu cuek, tapi saya tahu dan ibu pun tahu bahwa cuek bukan berarti apatis.  Saya terlalu gengsi dan ibupun terlalu gengsi, saya selalu ada untuk ibu di setiap sujud saya pada Sang Khalik, dan saya pun pasti selalu ada di 24 jam waktu yang ibu miliki.

Ibu, saya akan berusaha menjadi apa yang ibu mau.  Anak perempuan yang kemayu, sopan, cerdas, ramah, disayang semua orang dan berdiri sendiri setelah kepergian ayah dan ibu.

Maaf jika saya terlalu membuat ibu cemburu karna cenderung lebih dekat dengan ayah.  Buat saya ayah adalah ibu, dan ibu adalah ayah.  

Allah, 
Terimakasih untuk seorang ibu yang sabar, bahkan sangat sabar.
Terimakasih untuk seorang ibu yang sangat kuat, melebihi kekuatan apa pun yang pernah saya temui.

Allah,
Rendahkanlah suara ini saat hati ini memberontak padanya
Mudahkanlah pikiran ini untuk membaca caranya mencintai, melindungi, dan mengkhawatirkan raga ini

Allah,
Tolong ciptakan Saja beliau untuk saya jika nanti Engkau menghendaki ada kehidupan kedua.

 


Ibu,
ntan dan ayah bakal selalu ada untuk ibu!!
I love you :)
Andai ibu baca tulisan ini -___-"























__________________________________________________________________________

Saya anak yang mencintaimu dengan segala keterbatasan yang tercipta karna kedunguan 
Saya anak yang mencintamu dengan segala kelebihan yang tercipta karna kebesaran cinta


Majalengka, 19 Februari 2011
Pukul 1:08 WIB
Senandung di Atas Roda Besi

selamat membaca


Ini bukan kali pertama saya menulis tentang kehidupan si roda besi, mungkin mulai saat ini seiring dengan rutinitas saya yang sangat terbantu dengan transportasi masal ini, saya akan menuliskan segala hal yang saya lihat di dalam kereta yang menjadi inspirasi saya untuk berbagi di blog ini.


Siang itu Kamis 2 September 2010 adalah perjalanan terakhir saya bersama si roda besi di bulan Ramadhan tahun ini. Beruntunglah saya mendapatkan jadual keberangkatan KRL ekonomi non AC. Bagi sebagian orang mungkin KRL ini tidak lebih dari kumpulan keresahan sebagai efek dari ketidaknyamanan, tapi bagi saya bahkan mungkin beberapa orang di luar sana KRL ini adalah gudangnya cerita yang memberikan kenyamanan tersendiri.

Siang itu saya nampaknya beruntung bisa mendapatkan kursi, meski harus menyusuri beberapa gerbong akhirnya saya mendapatkan tempat duduk. Hawa sejuk mulai terasa, angin semeriwing dari balik jendela yang sudah tak berkaca mengibaskan kerudung saya, celotehan anak kecil di samping saya lumayan lah untuk menghibur hati.

Siang itu mentari tak menampakkan batang hidungnya, mendung menyelimuti kubah bumi, satu persatu wajah di dalam gerbong menjadi tontonan bagi saya. LelahMySpace, bingung MySpace, senangMySpace, marahMySpace, mengantuk MySpace semua tercampur tereksprisikan bagai etalase berjejer di barisan kursi penumpang. "Lima Ribu Lima Ribu" seruan dari pedagang buah mengisi relung kosong lorong gerbong.

Gambaran kesibukan pedagang kaki lima di sepanjang lorong gerbong bukan cerita asing, kebisingan itu seakan menjadi alunan lagu kehidupan yang tak bisa dilepaskan dari si Roda Besi. Hilir mudik para pedagang kaki lima di sepanjang lorong gerbong, berharap dagangan mereka bisa terjual. Pasar berjalan saya menyebutnya. Apa pun ada di dalamnya, hausMySpace? tinggal tunggu si penjual air lewat, lapar? cemilan berupa tahu sumedang yang biasa dijajakan pun pasti lewat, anak nangisMySpace? coba hibur dengan membelikan mainan anak yang biasa dijajakan, Ipod anda mati tak ada lagu yang bisa didengar? tenang, alunan lagu dari para pengamen juga tidak kalah merdu dengan group band yang biasa anda dengarMySpace . Ya, semua ada di sini.

Waspada copet memang perlu, tapi jika menilai KRL ekonomi sarang copet MySpacejangan terlalu terburu-buru memberi penilainnya. Di gerbong ini banyak orang yang masih bisa mencari nafkah dengan halal meski memiliki kekurangan. Siang itu mata saya tertuju pada dua orang lelaki paruh baya. Entahlah mereka sahabat atau saudara saya tidak tahu, tapi saya menyebutnya sebagai "TIM YANG HEBAT". Bukan kisah si buta dan si cacat memang, yang satu memiliki kelainan yang tidak telalu parah. Badannya hanya kurus tak terurus, dengan benjolan besar di kepalanya, yang satu tidak memiliki kaki. Mereka dua orang hebat, mereka tidak mengemis, tapi mengamen. Lelaki tua dengan benjolan di kepalanya setia membawa lelaki tua yang tak berkaki menyusuri gerbong demi gerbong sambil membawa tape tua berisi lagu-lagu sang Raja Dangdut. Lelaki tua tak berkaki tadi berusaha menghayati lagu-lagu tersebu dan terdengarlah suara merdu yang terdengar dari hati.

Dari belakan mereka, terlihat sosok lumpuh berkaki, mengesot dari gerbong satu ke gerbong lain. Nasip merek sama tapi cara mereka mencari nafkah tak serupa. Lelaki itu lebih memilih mencari nafkah dengan mengharap belas kasihan orang. Tapi hati ini tertakjub manakala pengamen tak berkaki itu dengan susah payah menggeser badannya yang cukup besar dengan kedua tangannya agar pengemis tua itu bisa berjalan. Mata saya pun tertuju pada sosok tua yang sedang menjajakan balon kecil ke beberapa penumpang yang membawa anak. " 1000 untuk yang kecil 2000 untuk yang besar" ujarnya, saya tahu jika di luar balon-balon tadi harganya bisa lebih mahal. Mungkin yang terlintas di benak si Bapak asal laku bisa makan tanpa untung besar itu sudah cukup. Bapak tua itu menyapa temannya yang seorang pedagang, kepedualian diantara mereka terlihat jelas, manakala mereka saling memberi semangat untuk bisa menjual semua dagangan mereka.

Ah, baru saampai di stasiun Cawang hujan turun dengan lebatnya. Saya terpaksa beregeser dari tempat duduk mencari celah untuk berdiri. Ya, inilah resiko yang harus kami tanggung ketika hujanMySpace. Gerbong becek terisi dengan cipratan air yang berhasil lolos melewati jendela yang tak berkaca. Tapi kami semakin terlihat kebersamaannya, kami tidak saling mengenal satu sama lain, tami kami saling tolong menolong agar tidak terciprat air yang perlahan masuk. Suasana hangat yang tak diiringi pencahayaan di dalam gerbong membuat suasana kekeluargaan semakin terasa. Terbesit satu tanya di dalam benak saya, apakah masih ada roda-roda besi di negeri lain yang bisa mempersatukan segala perbedaan menjadi satu rasa yakni rasa kekeluargaan seperti yang dimiliki Indonesia?

MySpaceYang jelas saya hanya bisa berujar tak ada senandung yang indah melebihi Senandung di Atas Roda Besi. Saya Cinta KRL, karena saya cinta Indonesia *I LOVE INDONESIA*
KEPASTIAN !!

Enjoy this post


It is song about my mind to night, wish that I am getting better after it.  Make sure to my heart, stop to cry, and try to forget him as quickly as I can afford far as I knew him first. Provide certainty in the hearts and open minds that love does not just come from him, and believe that this is the best decision that God gave to me.



Dibatas keraguan tersimpan keyakinan ketulusan cintaku
Kuingin kepastian
Sungguh adanya aku untuk dirimu kasih
Oh mengapa
Mengapa kau tak mengerti halusnya perasaanku
Kau goreskan keraguan oh ..
Namun ku menyayangimu walau hilang percayaku
Biar cinta menuntunmu untukku
Haruskah ku pergi darimu
Haruskah ???


( Rossa - kepastian)








---------------------------------------------------

Sejak lama aku berdiri
Dalam sepinya rongga hati
Tak satupun guru mampu menjawab


Hanya padaMu ku bertanya

Lewat setiap sujudku ini
Siapakah nanti cinta untukku



Wahai penilai hati lihat batinku

Nyaris bernanah karna luka tersayat
Merana menantikan kisah dan kasih hidupku



Rahasia itu hanya Kau yang tahu

Namun aku tak mau jadi tuna cinta
Tuntun hatiku dalam sabar menanti jodohku



Hanya padaMu ku bertanya

Lewat setiap sujudku ini
Siapakah nanti cinta untukku



Wahai penilai hati lihat batinku

Nyaris bernanah karna luka tersayat
Merana menantikan cinta dan kasih hidupku



Rahasia itu hanya Kau yang tahu

Namun aku tak mau jadi tuna cinta
Tuntun hatiku dalam sabar menanti jodohku



Rahasia itu hanya Kau yang tahu

Namun aku tak mau jadi tuna cinta
Namun harus ku ihklaskan semua nasib cintaku...
PadaMu... hu...
Akhir Yang Menyesakkan

Enjoy this post


Bagian II
(Bom Waktu)

Setelah selesai makan aku pun bergegas masuk kamar, mengambil handphone yang sudah lama menamaniku.  Aku merasa sangat nyaman dengan handphoneku ini, meski banyak orang di sekelilingku berkata handphone ini sudah sangat jadul.  Aku pun mulai mengetikan sms yang hendak ku kirimkan untuk Dandi.

"Aku udah kelar makan Ndi!"

Tidak berapa lama handphoneku bergetar, Dandi menelponku.  Ku tutup pintu kamarku, dan ku baringkan kepalaku di atas kasur, ku letakkan handphoneku di telinga kanan lalu kutindihnya dengan bantal guling, dan mulai percakapan dengan sangat hati-hati, mengecilkan suara seperti segerombolan tentara yang sedang bersembunyi di balik semak belukar bertahan dari musuh yang hendak menyerangnya.

"Halo"
"Iya halo ! Kok lama banget sih cantik makannya!"  Rengek Dandi dengan  manjanya.  "Ya kayak gak tahu aja pacar kamu kan kalo makan emang lama!"  jawabku ketus.  "Iya yah, maunya kamu kalo makan tuh pake sekop, biar cepet abis! Heheh!"  Jawabnya sambil tertawa kecil. " Kenapa nelpon aku pagi-pagi?  Biasanya jam segini kamu masih ngelantur di alam mimpi!" ejekku.  "  Besok kan tanggal merah, kita jalan yuk!" .  Aku pun berpikir sejanak, terdiam beberapa saat tanpa kata.

"Emmm, kayaknya enggak bisa! Ayah kan di rumah !"  Jawabku dengan nada memanja.  "Lupa kalo kamu punya ayah yang super sibuk yang tanggal merah pun kadang masih harus kerja!".  Mendengar perkataannya membuatku merasa tersindir dan agak tersinggung, lebih tepatnya seketita bersedih.  Aku pun hanya diam tanpa kata.  

"Hey kok diem?  Aku salah ngomong yah cantik ? "  Nampaknya Dandi menyadari jika perkataannya membuatku tersinggung.  Dia paham betul karakterku yang lebih memilih diam ketika hatiku merasa tersinggung dengan kata-kata yang terlontar dari mulut orang lain.  Aku tidak ingin mempermalukan diriku apalagi ayahku sendiri di hadapannya, gengsiku terlalu besar.  Jika dia benar-benar sadar aku merasa tersinggung. itu berarti aku mengiyakan perkataannya bahwa memang ayahku adalah ayah paling sibuk di dunia.  

"Enggak kok Ndi, aku cuma lagi mikir aja bisa atau enggak besok!" jawabku dengan suara memelas.
"Ya udah kalo bisa kamu sms aku yah ! Hari ini aku mau konsultasi skripsi dulu, mungkin aku jarang sms kamu ! Kalo udah selesai aku telepon kamu yah !  Nanti siang jangan lupa makan !" Ujarnya dengan penuh rasa perhatian. "Iyah kamu juga yah! Kalo udah sampe sms aku !".  "Iya aku pasti sms kamu!".

Percakapan diantara kami pun berakhir.  Belakangan ini Dandi memang sibuk mengurusi skripsinya.  Bahkan dia sangat sibuk karena saat ini pun dia menjalankan  kuliah untuk dua jurusan yang berbeda.  Keinginan orangtuanya untuk melihat dia menjadi seorang sarjana ekonomi perlahan dia selesaikan dengan baik meski dia tidak pernah menyukainya, dan keinginan hatinya untuk mendalami segala hal yang berhubungan dengan fotografi perlahan dia masuki dengan semangat yang mengebu-gebu dari hatinya.

Hubungan kami pun tak seperti pasangan pada umumnya.  Kami jarang sekali ber-smsan untuk saling bertelepon pun hanya untuk sesuatu yang kami aggap penting saja.  Bahkan dalam setiap minggunya aku bisa menghitung pakai jari berapa kali kami ber-smsan.

Aku masih memikirkan kata-kata Dandi di telepon tadi.  Sesak rasanya saat aku sadari kebenaran kata-katanya bahwa aku memang memiliki ayah yang sangat sibuk nyaris waktu yang ayah punya untukku hanya beberapa jam saja di hari Minggu.  Ayah sangat mobile, selalu dipindah tugaskan kesana kemari untuk menghandle satu masalah ke masalah lain.

Aku tak ingin lama-lama menyadari kata-kata itu, aku pun keluar kamar, dan duduk persis di samping ayahku yang sedang sibuk membaca kata demi kata dari buku bacaan karya Quraish Shihab.  Aku terus memandanginya tanpa bosan, tiba-tiba ayah membetulkan letak kacamatanya, dan melihat ke arahku sambil berkata " Pandangan kamu tidak sopan!  Jangan pandang orang lain yang baru kamu kenal dengan pandangan seperti itu" lukas ayahku.  Aku pun tersenyum dan menghampirinya, sambil memijitkan pundaknya dengan lembut " Tapi yang aku pandang saat ini kan ayahku sendiri, bukan orang asing!".  Ayahku hanya bisa terdiam dan melanjutkan membaca kata demi kata yang tertulis di buku itu.

"Besok ayah kerja?" Tanyaku padanya.
"Iya besok ayah ke kantor buat ngurusin dokumen yang harus dibawa ke Surabaya!"  Jelasnya
Sungguh penjelasannya membuat air mataku  seketika meleleh, tapi air mata itu hanya sanggup meleleh dalam hati.  
" Ayah ingin ke Surabaya lagi? Berapa lama?"  Tanyaku kembali dengan penasaran.
"Seminggu kok putri !  Sabtu ayah juga balik lagi ke sini !"  

Aku pun pergi meninggalkan ayah yang masih asik dengan bukunya.  Aku kembali memasuki kamar, kurebahkan kepalaku dia atas bantal, dan ku miringkan tubuhku ke arah tembok kamar, dan kali ini aku benar-benar menangis.  Aku merasakan hidupku benar-benar dikejar oleh bom waktu.  Aku benar-benar harus memanfaatkan setiap waktu yang sangat singkat yang dimiliki ayahku.  Aku merasakan betapa asingnya diriku di mata ayahku, tapi terkadang aku merasakan ayahku sangat dekat denganku.

Baiklah, karena besok ayahku bekerja aku pun harus memberikan kepastian pada Dandi jika besok kita bisa menghabiskan waktu bersama.  Tapi tanganku enggan sekali memencet tuts keyped handphone, jika aku menelponnya dia pasti tahu aku menangis, dan tandanya aku sudah siap mengiyakan kata-katanya bahwa betapa sibuknya ayahku.

BERSAMBUNG **