Sabtu, 22 Oktober 2011

JUST A STUPID POSTING #1


Mencoreti jendela lagi, memutuskan di malam minggu berdiam dalam sepetak tempat di dunia nyata dan setapak tempat dalam jendela, bersama es teh tawar.. satu gelas besar. 
Segarnya masih seperti biasa, tapi kali ini tawarnya juga ikut terasa, padahal saya sudah terbiasa dengan rasanya selama bertahun.

Kadang-kadang saya benar-benar terpaku pada segala pikiran tentang jalan yang akan saya lalui.
Apa yang akan saya lakukan setelah ini... Bagaimana dengan tugas"... Bagaimana dengan segala hal yang ingin atau harus saya lakukan nanti. Apa.....

Minat kadang begitu susah ditapaki dalam keadaan bimbang.

Rentetan gagasan dikepala saya, ah bukan soal dunia tempat saya berdiri sendiri. Melongok keluar jendela dan menyelami hati. Bukan seperti itu....

dunia akademis.

Dunia akademis adalah sesuatu yang terus muncul dalam kepala saya, namun ketika satu persatu sudah dilalui... lega itu ada. Entah ini soal ujian sebentar lagi atau bagaimana. Saya merasa... penuh. Entahlah.

Dan segala yang penuh itu memberat dikepala, mestinya segala hal yang bisa akan dengan mudah dilalui... dengan optimis... tidak saya persulit sendiri. Kadang rasanya cukup buruk ketika obrolan semua orang sudah menyangkut tugas".

Entah apa ini rasanya..


         written by intan sintia~

mendung kali ini begitu tidak biasa.



_____________________________________


#22
Hai jendela.... 
Jadi tinggal kamu dan saya malam ini. Koreksi, ini sudah dini hari. Seharian segala hal kacau, tidak sesuai dengan daftar hal-hal yang saya targetkan harus tercapai. Siang tadi penuh dengan kepunahan. Serta semangat yang lenyap sementara saya harus mulai dari awal memunguti reruntuhan itu untuk menjadikannya rencana bangunan baru, kemudian secara bertahap mewujudkan semuanya.
Tapi saya ini entah kenapa susah sekali menemukan kepingan nyala api yang harus ada sebelum seonggok kayu kering menyala menjadi api unggun. Dan kemudian kebakaran besar menyusul dibelakangnya.
Atau saya yang salah... tidak lupa membuat rencana kedua tapi lupa mengalengkan cadangan kobar semangat.
Layar beku dan buku-buku itu kehilangan aroma mistis yang membuatnya memikat. Saya merana tiba-tiba.
Semester akhir yang... entahlah.
Pasti saya bisa pada akhirnya.
Membangun dengan benar rencana baru, atau yang lebih baru dari yang baru itu.
Dan akhir minggu ini pastilah cerah.
Saya harap.

1 komentar: