Selasa, 19 Juni 2012

Ketika Cinta Bertasbih 2 - Romantisnya Cinta...



Alhamdulillah sekali akhirnya bisa menyelesaikan buku Ketika Cinta Bertasbih 2.

YEAH!!! \(^ o ^)/ .... [super happy mode on]

Seperti yang sudah diduga sebelumnya, dibuku
Ketika Cinta Bertasbih 2 ini ceritanya seputar Azzam ketika dia telah kembali ke Indonesia. Suka sekali!!!

Ada beberapa hal yang sangat menarik yang saya temukan disini. Yang pertama adalah tentang betapa pantang menyerahnya si Azzam mencari calon istri buat dirinya sendiri. Dia ini ibaratnya klo yangt satu nolak, cari lagi yang lain. Lucu deh. Tapi meskipun begitu, tetap aja saya terkesan sama dia (^ - ^)

Hal lainnya yang menarik menurut saya adalah adanya puisi-puisi yang indah dengan makna yang dalam. Meskipun saya bukan penggemar berat sastra seperti puisi (yang buat kepala saya selalu pusing tiap kali membacanya), tapi puisi-puisi yang ini beda banget. Gak perlu operasi otak biar paham.

Berikut ini adalah kutipan 3 buah puisi yang sangat saya sukai dari buku
Ketika Cinta Bertasbih 2 ini (semoga pengarangnya tidak marah ya... ).

Puisi pertama adalah jawaban Husna (adik Azzam) sewaktu ditanya salah seorang santri tentang arti cinta. Yang buat saya suka puisi ini adalah detilnya. Seperti yang saya bilang tadi, saya bukan orang yang ngefans berat ama puisi. Buku puisi adalah buku terakhir didunia yang akan saya baca jika saya tidak punya bacaan lagi. Meskipun begitu, saya suka sekali puisi ini. Silahkan dibaca dan dinikmati.

Cinta adalah kekuatan
yang mampu
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan,
mengubah kandang jadi taman,
mengubah penjara jadi istana,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibah,
itulah cinta!


Wow! Keren kan... Kita lanjut ke puisi berikutnya. Puisi berikutnya ini adalah jawaban Anna (orang yang bakal jadi pengantin Azzam) sewaktu dia ditanya soal cinta. Puisi yang satu ini lebih menyentuh, dan sepertinya lebih berkesan dari puisi sebelumnya. Gak percaya? Silahkan dibaca.

Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar.
Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah,
Cinta ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta
Dalam menguraikan cinta,  akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
dan percintaan!


Hebat kan?! Nah akhirnya kita sampai kepada puisi yang paling saya sukai diantara semuanya. Puisi ini adalah puisi yang ditulis oleh Husna untuk Azzam sewaktu dia mendapatkan penganugerahan karya sastra terbaik. Judul puisinya "Kau Mencintaiku".

Kau mencintaiku
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka

Kau mencintaiku
Seperti  matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa

Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga

Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah nyala


Humm... IT'S THE BEST FOR ME!!!! \(^ o ^)/

Sebenarnya ada satu lagi puisi yang aku suka, tapi malu mo nulisnya (> - <) Puisi ini dibuat oleh Anna untuk Azzam sewaktu mereka nikah. Balasan azzam untuk puisi anna juga baguuus... banget! Pokoknya baca sendiri deh, ntar ngerti juga kenapa gak saya tulis. Hehehe... [malu-malu mode on]

O iya, setelah baca buku ini, ada satu hal yang rasanya agak mengganjal. Kira-kira kemana ya cerita tentang teman-teman Azzam??? Waktu dibuku pertama, kelihatan sekali emosi dan karakter teman-temannya sewaktu masih di Cairo. Tetapi setelah Azzam pulang ke indonesia, cerita teman-temannya bisa dibilang hilang sama sekali. Cuma Furqon aja yang tersisa. Mungkin karena dia nikah sama Anna, makanya mau gak mau harus dimasukin.

Kesan saya secara keseluruhan setelah membaca novel ini adalah HEBAT BANGET!!! Sangat jarang saya menemukan buku yang bisa membuat saya gak ngelepasin tuh buku sampai semua cerita selesai. Untuk kedepannya, saya berharap novel-novel Kang Abik bisa lebih bagus lagi dari yang sekarang. Amin.

Ng... Apalagi ya?

Umm...

Hm...

Sepertinya gak ada lagi deh. Ntar klo ada, saya masukin disini lagi, jadi update-an. Silahkan posting komentar dan pendapat kamu ya!!! \(^ o ^)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar